Cari Blog Ini

Minggu, 15 Mei 2011

Obstipasi


Obstipasi
Obstipasi berasal dari bahasa Latin Ob berarti in the way = perjalanan
Stipare berarti to compress = menekan
Secara istilah obstipasi adalah bentuk konstipasi parah dimana biasanya disebabkan oleh terhalangnya pergerakan feses dalam usus (adanya obstruksi usus). Gejala antara obstipasi dan konstipasi sangat mirip dimana terdapat kesukaran mengeluarkan feses (defekasi). Namun obstipasi dibedakan dari konstipasi berdasarkan penyebabnya ialah dimana konstipasi disebabkan selain dari obstruksi intestinal sedangkan obstipasi karena adanya obstruksi intestinal. Gejala obstipasi berupa pengeluaran feses yang keras dalam jangka waktu tiap 3-5 hari, kadang disertai adanya perasaan perut penuh akibat adanya feses atau gas dalam perut.
Sebab dari obstipasi yaitu:
a. Obstipasi akibat obstruksi dari intralumen usus meliputi akibat adanya kanker dalam        dinding usus
b. Obstipasi akibat obstruksi dari ekstralumen usus, biasanya akibat penekanan usus oleh massa intraabdomen misalnya adanya tumor dalam abdomen yang menekan rectum.
Obstipasi ada dua macam :
c.  Obstipasi obstruksi total
Memiliki ciri tidak keluarnya feses atau flatus dan pada pemeriksaan colok dubur didapatkan rectum yang kosong, kecuali jika obstruksi terdapat pada rectum.
         d.  Obstipasi obstruksi parsial.
Memiliki ciri pasien tidak dapat buang air besar selama beberapa hari tetapi kemudian dapat mengeluarkan feses disertai gas. Keadaan obstruksi parsial kurang darurat daripada obstruksi total.
         Penanganan :
 1. Perawatan medis : meliputi resusitasi untuk mengoreksi cairan dan elektrolit tubuh, nasograstis decompression pada obstruksi parah untuk mence gah muntah dan aspirasi, dan pengobatan lain untuk mencegah semakin parahnya sakit
     2. Operasi : untuk mengatasi obstruksi sesuai dengan penyebab obstruksi, dan untuk mencegah perforasi usus akibat tekanan tinggi. Obstipasi obstruksi total bersifat sangat urgent untuk dilakukan tindakan segera dimana jika terlambat dilakukan dapat mengakiabtkan perforasi usus karena peningkatan tekanan feses yang besar.
     3. Diet : pada obstruksi total dianjuran tidak makan apa-apa, pada obstruksi parsial dapa diberikan makanan cair dan obat-obat oral.

Miliariasis


Miliariasis
    Adalah dermatosis yang disebabkan oleh retensi keringat akibat tersumbatnya pori
 pada kelenjar keringat.
   Penyebab
   Udara yang panas dan lembab serta adanya infeksi bakteri.
   Patofisiologi 
   Dengan diawali tersumatnya pori-pori kelnjar keringat sehingga pengeluaran
 keringat tertahan. Tertahannya keringat ini ditandai dengan adanya vesikel miliar 
di muara kelenjar keringat, lalu disusul dengan timbulnya radang dan odem
 akibat perspirasi yang tidak dapatbkeluar yang kemudian diabsorbsi oleh 
stratum korneum.
Pembagian serta tanda dan gejala 
a.       Miliariasis kristalina
Timbul pada pasien yang mengalami peningkatan jumlah keringat, seperti pasien
demam dan terbaring di tempat tidur. Lesinya berupa  vesikel yang sangat
superficial, bentuknya kecil dan menyerupai titik embun berukuran 1-2 mm. 
Umumnya lesi ini timbul setelah keringat, vesikel mudah pecah karena trauma
yang paling ringan. Misalnya akibat gesekan dengan pakaian. Vesikel yang
pecah berwarna jernih dan tanpa retraksi peradangan asimptomatik dan 
berlangsung singkat. Biasanya ada keluhan dan dapat sembuh dengan
sendirinya.
b.      Miliaria rubra
Memiliki gambaran berupa papula vesikel dan eritema disekitarnya. Keringat 
menembus ke dalam epidermis. Biasanya disertai dengan rasa gatal dan pedih 
pada daerah sekitarnya, sering juga diikuti dngan infeksi sekunder lainnya dan 
dapat juga menyebabkan timbulnya impetigo dan furunkel / bisul.
    Penanganan
a.       Mengurangi penyumbatan keringat dan menghilangkan sumbatan yang 
sudah timbul
b.      Menjaga kebersihan bayi
c.       Mengupayakan untuk menciptakan lingkungan dengan kelembapan 
yang cukup serta   suhu yang sejuk dan kering.
d.         Menggunakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak terlalusempit.
e.          Segera mengganti pakaian yang basah dan kotor dengan pakaian 
bersih dan kering.

Infeksi

besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Penyakit karena Streptokokus grup B (GBS)
Streptokokus grup B adalah bakteri yang umum dapat menyebabkan berbagai infeksi pada bayi baru lahir, yaitu sepsis, pneumonia dan meningitis. Bayi umumnya mendapat bakteri dari ibu selama proses kelahiran, banyak perempuan hamil membawa bakteri ini dalam rektum atau vagina. Ibu dapat mentransmisikan bakteri ini kepada bayi mereka jika mereka tidak diobati dengan antibiotik.
Bagaimana mendiagnosis dan mengobati?
Untuk mendiagnosis GBS dokter akan melakukan tes darah dan mengambil kultur darah, urin dan jika perlu cairan saraf pusat (lumbar puncture). Infeksi karena GBS diobati dengan antibiotik dan perawatan di rumah sakit.
Infeksi E.Coli
Escherichia coli (E.coli) adalah bakteri lain sebagai penyebab infeksi pada bayi baru lahir dan dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih, sepsis, meningitis dan pneumonia. Setiap orang membawa E.coli di tubuhnya dan bayi dapat terinfeksi dalam proses kelahiran saat bayi melewati jalan lahir atau kontak dengan bakteri tersebut di rumah sakit atau rumah. Bayi baru lahir yang menjadi sakit karena infeksi E.coli memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum matang sehingga mereka rentan untuk sakit.
Sama seperti infeksi bakteri lainnya, gejala akan tergantung dari tipe infeksi yang muncul dari infeksi E.coli. Gejala yang umum adalah demam, rewel, lemah, malas minum.
Bagaimana mendiagnosis dan mengobati?
Dokter akan mendiagnosis infeksi E.coli dengan kultur darah, kultur urin atau cairan saraf pusat dan mengobati infeksi dengan antibiotik
Meningitis
Apakah itu?
Meningitis adalah peradangan selaput yang membungkus otak dan susunan saraf pusat. Dapat disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri. Bayi baru lahir dapat memperolehnya selama proses kelahiran atau lingkungannya, terutama jika bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga membuat mereka lebih rentan terinfeksi.
Gejala infeksi pada bayi baru lahir tidak spesifik dan dapat berupa menangis terus-menerus, rewel, tidur lebih lama, tidak responsif, malas menyusu, suhu tubuh rendah atau tidak stabil, kuning, pucat, gangguan pernapasan, kemerahan di kulit, muntah atau diare. Saat penyakit semakin berat ubun-ubun bayi dapat membonjol.
Bagaiman diagnosis dan pengobatan?
Meningitis, terutama meningitis karena bakteri adalah infeksi yang serius pada bayi baru lahir. Jika hal ini dicurigai maka dokter akan melakukan pungsi lumbal (mengambil cairan dari saraf pusat), melalui jarum yang ditusukkan di tulang belakang.
Pengobatan meningitis tergantung penyebabnya. Bayi dengan meningitis karena jamur atau bakteri akan mendapat antibiotik, sementara karena virus akan mendapat antivirus. Semua bayi dengan meningitis akan dirawat di rumah sakit dan mendapat pemantauan intensif.
Sepsis
Sepsis adalah infeksi berat yang melibatkan penyebaran mikroba keseluruh tubuh dan jaringan. Sepsis dapat disebabkan oleh virus, parasit atau bakteri. Beberapa dari penyebab infeksi ini didapat saat proses kelahiran atau dari lingkungan. Seperti meningitis, gejala sepsis juga tidak spesifik dan bervariasi antara anak satu dengan lainnya. Gejala seperti denyut jantung yang rendah, gangguan pernapasan, kuning, kesulitan minum/makan, suhu tubuh yang tidak stabil, tidak responsif atau rewel yang luar biasa dapat menjadi tanda infeksi.
Bagaimana sepsis didiagnosa dan ditatalaksana?
Untuk mendiagnosis atau menyingkirkan kemungkinan sepsis maka dokter akan melakukan pemeriksaan darah dan cairan saraf pusat dan cairan tubuh lainnya untuk mencari bakteri atau mikroba lainnya. Pemeriksaan antara sepsis dan meningitis tidak berbeda. Bila diagnosis sepsis sudah ditegakkan maka anak akan mendapat antibiotik selama perawatan di rumah sakit.
Konjungtivitis
Beberapa bayi baru lahir mengalami peradangan dari selaput bola mata (konjungtiva) yang dikenal dengan konjungtivitis, yang memberikan gejala mata merah dan pembengkakan di mata dan umumnya disertai adanya cairan/sekret dari mata. Bakteri dan virus dapat menjadi penyebab konjungtivitis pada bayi baru lahir.
Bagaimana diagnosis dan tatalaksananya?
Pemeriksaan fisik dan laboratorium pada sekret atau cairan dari mata akan membantu dokter menentukan penyebab infeksi. Antibiotik salap atau tetes mata dapat digunakan untuk mengobati konjungtivitis pada bayi baru lahir. Infeksi ini sangat mudah menular sehingga dokter akan menyarankan agar anak lain mengurangi kontak dengan bayi yang mengalami konjungtivitis. Jika konjungtivitis yang terjadi berat maka perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan.
Candidiasis
Apakah candidiasis itu?
Pertumbuhan berlebihan dari jamur candida, jamur yang ditemukan pada tubuh setiap orang, dapat mengakibatkan infeksi kandidiasis. Pada bayi baru lahir umumnya berupa ruam popok (diaper rash), dapat juga berupa sariawan (oral thrush) di mulut dan tenggorokan. Infeksi ini menyebabkan luka di sudut mulut dan bercak putih di lidah, langit-langit, bibir dan pipi bagian dalam. Bayi baru lahir seringkali mendapat jamur ini dari vagina ibu dalam proses kelahiran.
Bagaimana candidiasis didiagnosis dan diobati?
Dokter akan mengambil apusan dari salah satu bercak di mulut dan memeriksanya di mikroskop untuk mencari tanda-tanda jamur. Pada sebagian besar keadaan, pemeriksaan ini tidak perlu dan pengobatan dapat dimulai berdasarkan penampilan dari bentuk kelainan di mulut saja. Infeksi ini dapat diobati dengan obat antijamur.
Infeksi kongenital/bawaan (congenital infection)
Apakah infeksi bawaan?
Banyak infeksi yang mengenai bayi baru lahir ditularkan dari ibu ke bayi, baik selama kehamilan atau proses persalinan. Karena bayi lahir dengan infeksi tersebut maka disebut infeksi bawaan (infeksi kongenital). Umumnya disebabkan virus dan parasit.
Infeksi congenital termasuk HIV (yang menyebabkan  AIDS); rubella; cacar air; sifilis; herpes; toksoplasmosis; dan cytomegalovirus (CMV).
Jika ibu terinfeksi selama kehamilan maka bayi berisiko terinfeksi. Namun  tidak semua bayi yang lahir dari ibu yang mengalami infeksi tersebut akan mendapat/tertular infeksi tersebut. Risiko penularan infeksi pada bayi juga tergantung usia kehamilan ibu saat terinfeksi mikroba. Seperti rubela dan toksoplasma, risiko terbesar bayi tertular bila ibu terinfeksi pada 3 bulan pertama kehamilan. Jika ibu terinfeksi pada 3 bulan pertama maka dapat menyebabkan kelainan jantung, kerusakan otak, ketulian, gangguan penglihatan, atau abortus. Infeksi setelah usia 3 bulan kehamilan dapat menyebabkan gangguan pada bayi yang tidak seberat saat infeksi saat 3 bulan pertama tetapi tetap dapat mengakibatkan gangguan pada tumbuh kembang bayi.
Beberapa tanda infeksi kongenital termasuk : lingkar kepala besar atau kecil, ukuran badan kecil, kejang, gangguan pada mata, ruam pada kulit, kuning, pembesaran organ perut dan suara bising jantung (murmur)
Komplikasi dari infeksi bayi baru lahir
Infeksi pada bayi baru lahir yang tidak ditatalaksana dengan tepat dapat mengakibatkan akibat yang serius. Organ dan tubuh bayi sedang mengalami perkembangan yang pesat maka setiap gangguan pada proses tumbuh kembang dapat menggangu pertumbuhan, perkembangan, gangguan saraf, pernapasan, sensorik.
Dengan sistem kekebalan tubuh yang belum matang maka bayi belum siap menghadapi infeksi terutama bayi prematur atau bayi dengan gangguan kekebalan tubuh. Diagnosis yang tepat, pengobatan dan pemantauan yang optimal dapat memberikan kemungkinan terbaik bagi bayi untuk melewati masa infeksi.
Tanda yang diperhatikan
Infeksi pada bayi baru lahir  bisa memberikan gejala yang serupa. Hubungi dokter anak Anda jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda infeksi:
•    Malas minum
•    Kesulitan bernapas
•    Lemah, tidak aktif
•    Suhu tubuh meningkat atau menurun
•    Ruam kulit yang tidak biasa atau perubahan warna kulit
•    Tangisan yang menetap
•    Rewel yang tidak biasa
Perubahan perilaku bayi yang bermakna seperti mendadak terus tidur atau tidak tidur sama sekali dapat menjadi indikasi ada sesuatu yang salah.
Tanda-tanda ini menjadi perhatian jika bayi berusia kurang dari 2 bulan. Untuk memastikan apakah bayi Anda sehat sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.
Penanganan
a.                               Berikan posisi semifowler agar sesak berkurang
b.                              Apabila suhu tinggi lakukan kompres dingin
c.                               Berikan ASI perlahan-lahan sedikit demi sedikit
d.                              Apabila ada diare perhtikan personal hygine dan keadaan lingkungan
e.                               Rujuk segera ke Rumah Sakit